Malam ini terasa lebih sepi dari malam-malam sebelumnya. Tidak seperti biasanya aku merasa bosan berada di kamarku sendiri.Bapak dan ibu sedang pergi ke rumah tetangga menghadiri acara halal bi halal--tinggalah aku seorang diri.
Sepinya rumahku sering mengingatkanku akan perkataan bapak ibu tentang pernikahan.
Satu temanku sudah menikah lagi minggu depan--yang menambah kegusaran orang tuaku yang mendesakku untuk segera menikah.
Aku tahu, mereka pantas mendesakku seperti itu--karena 25 tahun adalah umur yang sepantasnya bagi seorang wanita untuk membina rumah tangga.
Ibu selalu bilang bahwa wanita tidak pantas menikah terlalu tua, memalukan. Seperti tadi pagi saat aku buru-buru berangkat bekerja.
" owalahh ndok..ndok...berangkat buru-buru lagi...?" sambil menyiapkan sarapanku yang entah aku makan atau tidak. Tapi biasanya aku selalu menyempatkan untuk sarapan terlebih dahulu walau sudah terlambat masuk kerja. Tapi hari ini aku ingin cepat-cepat sampai sekolah mengajar anak-anak.
" inggih buk..." sambil membenahi kerudungku yang sedari tadi tidak mau diajak kompromi.
" itulah gunanya kalau kamu sudah punya suami, ada yang mengantarkanmu pulang pergi kesekolahan--jadi ibu tidak khawatir, dibandingkan kamu naik sepeda sendirian". Sambil terus menatap kesibukanku.